PLN memiliki tim khusus berjumlah 1.000 orang yang siap mati demi menjaga agar pasokan listrik yang mengalir ke rumah-rumah pelanggan tidak terputus sehingga tidak menggangu aktivitas masyarakat di seluruh penjuru tanah air.
Tim khusus itu disebut Tim Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB). Mereka melakukan pekerjaan berisiko sangat tinggi. PDKB erat hubungannya dengan saluran udara listrik dan bekerja dalam ketinggian mencapai puluhan meter dari permukaan tanah.
Seperti dikutip dari keterangan resmi PLN, Senin (25/3/2013), di Indonesia telah memiliki tim PDKB SUTM (Saluran Udara Tegangan Menengah), SUTT (Saluran udara Tegangan Tinggi), SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi), dan bahkan telah berkembang muncul sebuah tim baru, yaitu tim PDKB GI (Gardu Induk) dan GITET (Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi).
Di dalam perkembangannya, pemeliharaan peralatan listrik sudah tidak dimungkinkan dalam keadaan offline atau listrik padam. Peran PDKB sangat vital, di mana tim PDKB melakukan pekerjaan pemeliharaan peralatan listrik seperti penggantian isolator, penggantian PMS, dan lain-lain dalam keadaan online atau bertegangan.
"Inilah mengapa pekerjaan ini disebut beresiko tinggi. Tak tanggung-tanggung karena nyawa menjadi taruhannya," ungkap Deputi Manajer Komunikasi & Hukum PLN Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (Kalselteng), Soetjahjono.
Saat ini, PLN memiliki sekitar 96 regu PDKB di seluruh Indonesia dengan jumlah petugas sekitar 1.000 orang. Tim PDKB dituntut untuk memiliki kompetensi yang tinggi dan selalu bekerja dengan mematuhi standard operation procedure (SOP). Kegagalan nol koma sekian persen dapat mengakibatkan kecelakaan fatal yang dapat menyebabkan kematian terhadap personil PDKB.
"Oleh karena itu, patutlah kita menyebut para personil PDKB sebagai pejuang zaman sekarang. Berkat mereka pasokan listrik yang mengalir ke rumah-rumah pelanggan tidak terputus sehingga tidak menggangu aktivitas," tutur dia.
Khusus di wilayah Kalselteng, PLN membentuk Tim PDKB Tegangan Tinggi 150 ribu Volt bernama PDKB 'Bekantan' yang merupakan singkatan dari Bekerja Utamakan Keselamatan. Nama binatang khas Kalimantan Selatan ini dipilih karena selain merefleksikan kekhasan daerah, jenis kera yang memiliki hidung panjang dan besar ini selalu mengutamakan keselamatan dengan memegang hidung yang menjadi ciri khasnya saat melompat dari pohon yang satu ke pohon yang lain.
"Prinsip utama PDKB yakni mengutamakan safety dalam melaksanakan tugas," tuturnya.
Tim PDKB sudah terbentuk pada 2012. Sejak tim ini didirikan hingga kini mereka telah dilatih untuk melakukan pekerjaan PDKB di Krian, Surabaya. Direktur Operasi Indonesia Timur PLN, Vickner Sinaga, mengatakan langkah ini merupakan bagian dari upaya PLN untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan dan masyarakat.
“Inilah pekerjaan PLN. Kami melakukan pekerjaan resiko tinggi ini untuk melayani dengan tulus dan baik bagi kepuasan pelanggan,” ujar Vickner. (Ndw)
Tim khusus itu disebut Tim Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB). Mereka melakukan pekerjaan berisiko sangat tinggi. PDKB erat hubungannya dengan saluran udara listrik dan bekerja dalam ketinggian mencapai puluhan meter dari permukaan tanah.
Seperti dikutip dari keterangan resmi PLN, Senin (25/3/2013), di Indonesia telah memiliki tim PDKB SUTM (Saluran Udara Tegangan Menengah), SUTT (Saluran udara Tegangan Tinggi), SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi), dan bahkan telah berkembang muncul sebuah tim baru, yaitu tim PDKB GI (Gardu Induk) dan GITET (Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi).
Di dalam perkembangannya, pemeliharaan peralatan listrik sudah tidak dimungkinkan dalam keadaan offline atau listrik padam. Peran PDKB sangat vital, di mana tim PDKB melakukan pekerjaan pemeliharaan peralatan listrik seperti penggantian isolator, penggantian PMS, dan lain-lain dalam keadaan online atau bertegangan.
"Inilah mengapa pekerjaan ini disebut beresiko tinggi. Tak tanggung-tanggung karena nyawa menjadi taruhannya," ungkap Deputi Manajer Komunikasi & Hukum PLN Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (Kalselteng), Soetjahjono.
Saat ini, PLN memiliki sekitar 96 regu PDKB di seluruh Indonesia dengan jumlah petugas sekitar 1.000 orang. Tim PDKB dituntut untuk memiliki kompetensi yang tinggi dan selalu bekerja dengan mematuhi standard operation procedure (SOP). Kegagalan nol koma sekian persen dapat mengakibatkan kecelakaan fatal yang dapat menyebabkan kematian terhadap personil PDKB.
"Oleh karena itu, patutlah kita menyebut para personil PDKB sebagai pejuang zaman sekarang. Berkat mereka pasokan listrik yang mengalir ke rumah-rumah pelanggan tidak terputus sehingga tidak menggangu aktivitas," tutur dia.
Khusus di wilayah Kalselteng, PLN membentuk Tim PDKB Tegangan Tinggi 150 ribu Volt bernama PDKB 'Bekantan' yang merupakan singkatan dari Bekerja Utamakan Keselamatan. Nama binatang khas Kalimantan Selatan ini dipilih karena selain merefleksikan kekhasan daerah, jenis kera yang memiliki hidung panjang dan besar ini selalu mengutamakan keselamatan dengan memegang hidung yang menjadi ciri khasnya saat melompat dari pohon yang satu ke pohon yang lain.
"Prinsip utama PDKB yakni mengutamakan safety dalam melaksanakan tugas," tuturnya.
Tim PDKB sudah terbentuk pada 2012. Sejak tim ini didirikan hingga kini mereka telah dilatih untuk melakukan pekerjaan PDKB di Krian, Surabaya. Direktur Operasi Indonesia Timur PLN, Vickner Sinaga, mengatakan langkah ini merupakan bagian dari upaya PLN untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan dan masyarakat.
“Inilah pekerjaan PLN. Kami melakukan pekerjaan resiko tinggi ini untuk melayani dengan tulus dan baik bagi kepuasan pelanggan,” ujar Vickner. (Ndw)
Source: liputan6dotcom
Tidak ada komentar:
Posting Komentar