INDOSIAR SETIAP HARI PKL 17.00 WIB
Jessy yang lahir di Amerika, baru 1 minggu ini ia tinggal di Jakarta.
Kedua orang tuanya terpaksa harus kembali ke Jakarta karena ada ada
rotasi pegawai. Ayahnya Danu (38) dan Ibunya Wulan (35) mendapatkan
tugas bekerja di perusahaan cabang yang berada di Jakarta.
Keributan terjadi dirumah Jessy yang masih dipenuhi oleh dus-dus
barang. Wulan – ibu Jessy masih belum sempat merapihkan semua. Jessy
merasa dirinya terlihat konyol dengan seragam baru. Hari pertama masuk
sekolah, Jessy diantar seorang tukang ojek bernama Dadang. Jessy masih
memasang wajah yang cemberut, ketika mang Dadang mengantarnya ke
sekolahnya yang baru. Jessy benci Indonesia dan menganggap rendah.
SD Negeri Harapan Bangsa, salah satu sekolah tua di Jakarta. Bangunan
bekas peninggalan Belanda ini, memang terlihat menyeramkan, tidak semua
sudut ruang diterangi oleh lampu. Hanya satu ruangan yang membuat Jessy
penasaran, “Ruang Klub Music”. Sekilas Jessy melihat anak laki-laki
yang nanti akan kita kenal bernama Rino, Gilang, Dion dan Jojo. Mereka
tergabung dalam Rino Cs. Mereka sedang terkena hukuman dari Bu Mariam
yang nanti akan menjadi walikelas Jessy.
Rino Cs terkenal anak paling jahil disekolah, walaupun begitu mereka pandai bernyayi dan menari.
Berbekal surat dari Wulan, mang Dadang mengantarkan Jessy bertemu Bu Mariam. Ibu Mariam memperkenalkan Jessy di depan kelas. Jessy yang kala itu belum bisa berbahasa Indonesia dengan lancar, memperkenalkan diri dengan bahasa Inggris. Beberapa anak merengut tidak mengerti, hanya Rido yang mengangguk-angguk ‘sok mengerti’. Rido tidak mau kalah dengan hadirnya Jessy yang cukup banyak menyita perhatian.
Berbekal surat dari Wulan, mang Dadang mengantarkan Jessy bertemu Bu Mariam. Ibu Mariam memperkenalkan Jessy di depan kelas. Jessy yang kala itu belum bisa berbahasa Indonesia dengan lancar, memperkenalkan diri dengan bahasa Inggris. Beberapa anak merengut tidak mengerti, hanya Rido yang mengangguk-angguk ‘sok mengerti’. Rido tidak mau kalah dengan hadirnya Jessy yang cukup banyak menyita perhatian.
Jessy duduk di sebelah Nayla, karena hanya itu satu-satunya bangku
yang kosong. Jessy menyapa Nayla dengan bahasa Inggris, rupanya Nayla
sama sekali tidak bisa berbahasa Inggris tapi berbahasa Indonesia dengan
logat betawi asli. Jessy memutuskan untuk diam. Rino yang jahil tidak
bisa diam melihat Jessy. Ia iseng menjahili Jessy, hingga keduanya
terlibat perkelahian. Untung ibu Mariam memisahkan keduanya.
Waktu istirahat, tiba-tiba Rino mendekati Jessy. Rino ingin
menunjukkan kalau lebih hebat dari Jessy, apalagi urusan bahasa Inggis.
Rino dengan sombong bilang kalau ia juga sering keluar negeri, padahal
semua itu bohong. “Talk with my hand, I don’t belive you, liar!!” ungkap
Jessy sambil berlalu dari hadapan Rino. Itu yang membuat Rino sangat
marah. Jessy berani menabuh genderang perang dengan Rino. Rino berniat
untuk membuat Jessy jera, dan bertekuk lutut dihadapannya.
Rino Cs kembali membuat ulah dengan Ujang. Kali ini Jessy terkena
imbas. Sepatu Ujang menimpa kepala Jessy, Jessy geram dan terjadilah
perkelahian antara Jessy dan Rino. Ujang merasa dirinya sudah
diselamatkan Jessy merasa berhutang budi. Tapi Jessy cuek dan tidak
perduli.
Nayla berpendapat kalau Jessy ini anak yang sombong dan menyebalkan
walaupun Jessy tergolong anak yang pandai. Sepulang sekolah, Rino
kembali menjahili Jessy. Hingga Jessy pulang dengan pakaian yang basah
dan kotor.
Jessy cukup kelelahan, hari pertama di sekolah baru. Sengaja Jessy
menunggu kedua orang tuanya pulang. Tapi hingga malam orang tuanya masih
belum juga datang. Baru larut malam mereka datang. Jessy yang tertidur
dan langsung terbangun ketika Wulan dan Danu sampai. Ia menghampiri
orang tuanya dan kembli merengek memohon agar segera kembali ke
Amerika. Bukannya mendapat sambutan yang baik, Jessy malah habis
dimarahi. Jessy pergi masuk kamar sambil menangis. Ia merasa sangat
asing tinggal di Jakarta. Ini bukan rumahnya.
Jessy yang baru saja terlelap tidur, tiba-tiba dibangunkan oleh suara
ketukan pintu kamarnya, dan ring alarm jam serta suara Mang Dadang yang
sudah dari satu jam lalu berusaha untuk membangunkannya.
Jessy pergi kesekolah dengan wajah yang masih mengantuk, belum lagi
terjebak macet kota Jakarta. Hari ke dua, Jessy harus rela diam di luar
kelas karena datang terlambat. Rino dengan tanpang yang puas, melihat
Jessy harus dijemur di lapangan upacara. Jessy memandang penuh nafsu, ia
akan membalas semua ejekan Rino.
Source: indosiar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar