Jakarta - Salah satu problema rumah tangga yang kerap
memicu pertengkaran adalah masalah keuangan. Masalah finansial ini
memang sulit dihindari, tapi bisa diminimalisir dengan komunikasi yang
baik.
Menurut Kelley Keehn, seorang ahli keuangan dan penulis 'The Money Book for Everyone Else', dua kepribadian yang paling umum ditemukan adalah si boros dan si hemat. Keduanya justru seimbang jika disatukan dalam rumah tangga.
"Dua orang yang boros akan mengalami masalah bertahun-tahun. Namun orang yang hemat cenderung tidak bisa menikmati kebahagiaan. Pasangan yang dianggap ideal adalah pasangan yang boros dan hemat, mereka bisa berkomunikasi lebih baik dan lebih seimbang," tutur Kelley.
Apakah Anda selalu komplain dengan pengeluaran pasangan yang sering dihabiskan untuk bermain golf? Atau Anda kesulitan membayar tagihan kartu kredit tiap bulannya? Untuk mengatasinya, simak tipsnya dari Keehn berikut ini, seperti dilansir Life and Beauty Weekly.
1. Pelajari Gaya Keuangan Anda & Pasangan
Apakah pasangan selalu menghitung pengeluaran? Atau Anda mengeluarkan uang untuk hal-hal yang tidak penting? Identifikasi gaya keuangan Anda dan pasangan lalu bersama pasangan temukan cara terbaik untuk mengatur keuangan rumah tangga. Jika Anda tidak setuju dengan pendapatnya, bicarakan dengan hati-hati karena topik ini cukup sensitif. Yang terpenting jangan langsung menghakimi dan menyalahkannya. Beri pertanyaan dan dengarkan alasannya, sehingga dia merasa lebih dihargai.
2. Memiliki Tabungan Bersama
Jika Anda dan pasangan sama-sama bekerja, buatlah tabungan berencana. Masing-masing dari pasangan dapat mengalokasikan beberapa persen penghasilannya untuk dimasukkan ke rekening tabungan berencana tersebut.
Keehn menyarankan, tidak perlu banyak tapi memiliki tabungan lebih baik daripada tidak punya sama sekali. Diskusikan hal-hal yang menyenangkan dari hasil tabungan itu. Apakah ingin digunakan untuk liburan ke luar negeri, membeli mobil atau rumah. Dengan begini, masing-masing pasangan semakin giat menabung.
3. Berkompromi
Keinganan Anda dan pasangan seringkali berseberangan dalam menggunakan uang. Pada akhirnya menimbulkan pertengkaran. Satu-satunya cara adalah saling berkompromi.
Misalkan saja, Anda ingin menggunakan uang untuk memperbaiki rumah sedangkan suami lebih memilih melunasi biaya pendidikan si kecil hingga dia tamat SMA atau perguruan tinggi. Anda bisa menjelaskan pada pasangan, jika Anda ingin memperluas kamar si kecil agar dapat bermain dan belajar lebih leluasa. Jika pasangan tidak setuju, jangan meributkannya terlalu jauh, karena pada dasarnya keputusan si dia baik, agar nantinya Anda dan pasangan tidak kerepotan membayar pendidikan anak. Anda bisa memperluas kamar si kecil tahun depan atau tahun-tahun berikutnya.
4. Cari Bantuan
Jika Anda sangat kesulitan mengatasi masalah keuangan, temui pihak ketiga. Anda dan pasangan bisa membicarakannya pada penasehat keuangan. Ia dapat membantu mencari solusi seputar keuangan Anda. Tidak ada ruginya mencari bantuan dari penasehat keuangan demi keutuhan rumah tangga.
Menurut Kelley Keehn, seorang ahli keuangan dan penulis 'The Money Book for Everyone Else', dua kepribadian yang paling umum ditemukan adalah si boros dan si hemat. Keduanya justru seimbang jika disatukan dalam rumah tangga.
"Dua orang yang boros akan mengalami masalah bertahun-tahun. Namun orang yang hemat cenderung tidak bisa menikmati kebahagiaan. Pasangan yang dianggap ideal adalah pasangan yang boros dan hemat, mereka bisa berkomunikasi lebih baik dan lebih seimbang," tutur Kelley.
Apakah Anda selalu komplain dengan pengeluaran pasangan yang sering dihabiskan untuk bermain golf? Atau Anda kesulitan membayar tagihan kartu kredit tiap bulannya? Untuk mengatasinya, simak tipsnya dari Keehn berikut ini, seperti dilansir Life and Beauty Weekly.
1. Pelajari Gaya Keuangan Anda & Pasangan
Apakah pasangan selalu menghitung pengeluaran? Atau Anda mengeluarkan uang untuk hal-hal yang tidak penting? Identifikasi gaya keuangan Anda dan pasangan lalu bersama pasangan temukan cara terbaik untuk mengatur keuangan rumah tangga. Jika Anda tidak setuju dengan pendapatnya, bicarakan dengan hati-hati karena topik ini cukup sensitif. Yang terpenting jangan langsung menghakimi dan menyalahkannya. Beri pertanyaan dan dengarkan alasannya, sehingga dia merasa lebih dihargai.
2. Memiliki Tabungan Bersama
Jika Anda dan pasangan sama-sama bekerja, buatlah tabungan berencana. Masing-masing dari pasangan dapat mengalokasikan beberapa persen penghasilannya untuk dimasukkan ke rekening tabungan berencana tersebut.
Keehn menyarankan, tidak perlu banyak tapi memiliki tabungan lebih baik daripada tidak punya sama sekali. Diskusikan hal-hal yang menyenangkan dari hasil tabungan itu. Apakah ingin digunakan untuk liburan ke luar negeri, membeli mobil atau rumah. Dengan begini, masing-masing pasangan semakin giat menabung.
3. Berkompromi
Keinganan Anda dan pasangan seringkali berseberangan dalam menggunakan uang. Pada akhirnya menimbulkan pertengkaran. Satu-satunya cara adalah saling berkompromi.
Misalkan saja, Anda ingin menggunakan uang untuk memperbaiki rumah sedangkan suami lebih memilih melunasi biaya pendidikan si kecil hingga dia tamat SMA atau perguruan tinggi. Anda bisa menjelaskan pada pasangan, jika Anda ingin memperluas kamar si kecil agar dapat bermain dan belajar lebih leluasa. Jika pasangan tidak setuju, jangan meributkannya terlalu jauh, karena pada dasarnya keputusan si dia baik, agar nantinya Anda dan pasangan tidak kerepotan membayar pendidikan anak. Anda bisa memperluas kamar si kecil tahun depan atau tahun-tahun berikutnya.
4. Cari Bantuan
Jika Anda sangat kesulitan mengatasi masalah keuangan, temui pihak ketiga. Anda dan pasangan bisa membicarakannya pada penasehat keuangan. Ia dapat membantu mencari solusi seputar keuangan Anda. Tidak ada ruginya mencari bantuan dari penasehat keuangan demi keutuhan rumah tangga.
Dibutuhkan Segera: Kami Menawarkan Lowongan Kerja Input Data, Bekerja Dari Rumah. Info Selengkapnya Klik Disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar